Jalan masih panjang berliku, dan berbatu.
Meski air mata menitik, tujuan hanya satu.
_Riak gelombang menentang, jalan petang semak belukar, berserak membentang.
Langkah tertatih, meski perih tetap berjuang.
Bisikku pada malam sunyi, membelah kepekatan di ujung malam sepi....
_Desau angin merisik menyeruak di kisi-kisi pojok malam.
Malam hampir menepi di ujung pagi, jarum jam terus menari, berputar, dan berputar lagi.
Kutuliskan sebait kata hati, pada malam yang hampir pagi.
Aku masih di sini, menanti fajar menanti esok hari.
Putra sulung
06-Nov-2011
03.47wib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar